welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com

Jumat, 30 September 2011

Pintu-pintu Masuknya Setan


PINTU-PINTU MASUKNYA SYETAN
Edit. Murowi
 
         Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati.
        Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati. Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk menguasai benteng tsb. Melindungi hati dari gangguan syetan adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi hati manusia. Selengkapnya.

Rabu, 28 September 2011

Kisah Anak dan Agama

Takdir Manusia Dalam Beragama (Keyakinan Beragama)
Ketika saya berjalan-jalan di dunia maya saya menemukan suatu yang menarik perhatian. Kemudian saya ingin menyampaikan dalam tulisan.

Rasulullah s.a.w bersabda “Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.”(HR. Bukhori)

Memang benar bahwa manusia dilahirkan sudah mempunyai keyakinan terhadap agama. Tanpa ada yang mengajarkan tentang  agama sebenarnya mereka sudah meyakini terhadap agama. Seperti hadits di atas, seorang anak sudah memiliki keyakinan terhadap agama. Keyakinan agama yang ada dari hati bukan dipaksakan untuk menganut salah satu agama. Keyakinan secara batin, menjadi keyakinan yang tak dapat tergantikan.

Ada sebuah kisah bocah US tekad masuk Islam. selengkapnya

Kamis, 15 September 2011

Pintu Syetan

PINTU-PINTU MASUKNYA SYETAN
Edit. Murowi
 
         Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati.
        Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati. Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk menguasai benteng tsb. Melindungi hati dari gangguan syetan adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi hati manusia.
        Pintu tempat masuknya syetan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki syetan sebenrnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh syetan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki syetan itu adalah:
1. Marah
Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara syetan. Bila manusia marah maka syetan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan syetan.
2. Hasad
Manusia bila hasud dan tamak menginginkan sesuatu dar orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda:” Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya syetan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah syetan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut kenyang
Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata syetan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada syetan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Syetan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Syetan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab syetan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.
Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
・ Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
・ Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
・ Mengganggu ketaatan kepada Allah
・ Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan
・ Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
・ Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani
4. Cinta perhiasan dan perabotan rumah tangga
Bila syetan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck
Rasulullah pernah bersabda: Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan hati-hati adalah dari Allah SWT. Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa” dalam ayat lain dditegaskan: “Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. Mengapa kita edilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka syetan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.
6. Mencintai harta
Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi syetan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.
7. Ta’assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain.
Orang yang ta’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila syetan menghiasi pada manusia bahwa taassub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir dan takut miskin.
Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya syaitan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfakkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dar hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Syetan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.
10. Suudzon terhadap orang Islam ghibah.

Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Rasulullah pernah bersabda: Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.
Kalau ada orang yang selalu suudzdzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan atetpi orang munafik selalu mencari cela orang lain.

Itulah sebagian pintu-pintu masuknya syetan untuk menguasai benteng hatinya.
Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mempu menghitus semua pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia
        Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan “Laa haula wa laa quwwata illa billah”? ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan syetaan adalah dengan menutup semua pintu masuknya syetan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka syetan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila orang yang hatinya mamsih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu menolak kehadiran syetan.

Oleh sebab itu Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. ( Al A’raaf 201)
          Perumpamaan syetan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun Cuma menghardiknya dengan ucapan kaita. Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan syetan akan pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki syetan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian daari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka syetan langsusng. 
Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya: Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Al A’roof ayat 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 98-100)

Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka syetan mengambil lereng selain yang dilewati Umar.”? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga syetan tidak bisa mendekat. Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari syetan dengan dzikrullah tapi mustahil syetan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai syetan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi dir dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna. Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka syetan mendesak mamsuk seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.
Allab SWT berfirman :
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (Qoof 37)
WAllahu a’lamu bis showab. 

Rabu, 07 September 2011

"Kain Kafan Kita Sedang Dirajut" syair Arab

عَليَـــكَ بِتَـقـــوى الله ان كنـــتَ غــفــــلا         يأتيــــك بالـــلأرزاق مـــن حيـث لا تـــــدري
فــكيـــف تـخــاف الفـقــــــر والله رازق           فقـــد رزق الطيـــر و الحـــوط فــي البحـــــر
ومـن ظــن ان الـــرزق يأتـــــي بقـــــوة         مـــــا أكل العـصفــور شيــئـــا مـــع النســــر
تــزول عــن الدنيــــا فانــك لا تـــــدري          اذا جـنّ عليــك اللــيل هل تعيــش الى الفجــر
فكـم من صحيــح مات من غيـــر علــــة           فكـــم مـن شقيـــم عــاش حيــنــا مــن الدهـــر
وكـم من فتى أمسـى و أصبــح ضــاحــكا         و أكفـانـه في الغــيب تنســـج و هـو لا يــدري
فــمـــــن عــــاش ألــــــفـا او الــفيـــــــن        فــلابــد مــــن يــو يســيـــــر الـــى الــقبـــــر



Hendaklah  kamu bertakwa kepada Allah disaat kamu lalai,
Dzat yang telah melimpahkan rizki kepadamu dari arah yang tidak kamu ketahui
Bagaimana kamu takut miskin padahal Allah maha pemberi rizki,
Sungguh telah dianugerahi rizki burung dan ikan dilautan
Dan barang siapa yang menyangka bahwasanya rizki itu didapat dengan kekuatan
Sungguh tidak akan makan burung kecil bersama burung besar
Kamu tergelincir di dunia sedang kamu tidak menyadarinya
Jika gelap malam telah menyelimuti apakah kamu mengira bisa hidup sampai pagi?
Berapa banyak orang yang sehat meninggal tanpa sebab
Berapa banyak orang yang sakit parah bisa hidup bertahun tahun lamanya
Berapa banyak para pemuda sore dan pagi harinya tertawa gembira
Sedang kain kafannya di tempat lain sedang di rajut dan dia tidak menyadarinya
Maka barang siapa hidup seribu atau dua ribu tahun lamanya
Sungguh suatu hari nanti akan diantar keli
ang kuburnya

Definisi atau Pengertian Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Serta Perbedaannya


1. PENGERTIAN FILSAFAT

Pengertian filsafat menurut para ahli yaitu:

Secara umum
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_11.html
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
  1. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
  2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
  3. Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
  4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Driyakarya
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Harold H. Titus (1979 )
­       Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
­       Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
­       Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
­       Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/

2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

Pengertian Ilmu dan Ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli:
Mohammad HattaIlmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Ralp Ross dan Ernest Van Den HaagIlmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Karl PearsonIlmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers UniversityIlmu adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas PajajaranIlmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Afanasyef, seorang pemikir Marxist bangsa RusiaIlmu adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html
Communality, The Liang Gie 1991Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang  benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum .
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J. Haberer 1972 Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
J.D. Bernal 1977Suatu pranata atau metode yang  membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
E. Cantote 1977Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093
Cambridge-Dictionary 1995
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+ilmu+pengetahuan&meta=&aq=f&oq=definisi+ilmu+pengetahuan&fp=7e99b3a5df14a093

3. PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

  • Dilihat dari obyek material [lapangan]
Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6
  • Obyek formal [sudut pandangan]
Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6
  • Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6
  • Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6
  • Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818AA54TO6
  • Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen. Sedangkan ilmu pengetahuan = selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya

Beberapa Kekeliruan Orangtua Dalam Mendidik Anak

”Kawan yang baik lebih baik dari duduk sendirian,  duduk sendirian lebih baik dari kawan yang jahat,  mengutarakan kebaikan lebih baik daripada diam, dan diam lebih baik dari berkata yang tidak baik” (Nabi Muhammad SAW).


Seorang anak ibarat kain putih kosong dan orangtua adalah pembatiknya. Kain itu akan berubah menjadi kain yang berharga jika pembatiknya (ortu) mau membatik dengan goresan yang indah nan mempesona, sebaliknya kain itu akan kurang bernilai jika pembatiknya menodai dengan goresan-goresan tak bermotif alias semrawut.
Mendidik anak merupakan pekerjaan terpenting untuk membentuk karakter anak dan tanggung jawab orang tua. Dalam mendidik anak diperlukan beberapa langkah/cara tepat yang dapat mendukung terbentuknya karakter baik bagi anak. Namun, kondisi yang terjadi di masyarakat kadang malah justru sebaliknya, kebanyakan mereka cenderung menggunakan cara-cara ”sadis”/ semaunya sendiri, yang bisa merampas kebebasan bereksplorasi dan membunuh karakter anak.

Beberapa kekeliruan tersebut di antaranya adalah:

1.    Membuat takut anak/ membohongi
Perbuatan ini sering kita jumpai di masyarakat. Misalnya: ”jangan nangis nak, nanti ditangkap polisi lho!” Ucapan ini akan membekas di benak anak sehingga akan tertanam perasaan takut pada polisi sedangkan polisi adalah pelindung/mitra masyarakat. Contoh lain: ”kalau gak belajar, saya pukul pakai sapu”. Hal ini tentu membuat anak selalu merasa terancam jiwanya. Anak melakukan perintah ortu karena perasaan takutnya, bukan karena keinginan hendak menurut. Contoh lagi: ”makan ya nak, nanti kalau gak makan didatangi mak lampir lho!”. Sangat fatal kiranya jika masih kecil saja sudah terbiasa dibohongi. (”Allah menyuruh untuk berbuat kebaikan dan menahan yang salah” [QS Ali Imran: 104]).
2.    Banyak menyuguhi mitos-mitos
Sangat riskan jika di era sekarang masih ada ortu yang menyuguhkan anak-anaknya dengan mitos-mitos yang sudah jelas tidak benar. Contohnya: ”kamu jangan suka makan kelapa (yang sudah diparut), nanti kamu cacingan (krawiten) lho”. Sudah jelas, ucapan ini sangat mengada-ada dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Selama ini tidak ada buku/berita yang mengabarkan bahwa makan parutan kelapa dapat menyebabkan cacingan. Tidak ada yang memberitakan bahwa dampak negatif makan parutan kelapa adalah cacingan. (secara ilmiah ada di Biologi SMA kelas X, silakan baca sendiri bab avertebrata tentang siklus hidup cacing kremi). Contoh lain: ”kalau ada kupu2 hinggap di sebuah rumah pertanda akan kedatangan tamu”. ”Kalau makan keselek/ kegigit, pertanda dirinya sedang dibicarakan orang lain” (secara ilmiah ada di Biologi kelas XI bab sistem pernapasan & pencernaan). ”Kalau matanya bergetar2 terus, jika yang bergetar sebelah kiri pertanda akan menyaksikan kesedihan kalau yang sebelah kanan akan menyaksikan kebahagiaan”. Alangkah baiknya jika pemikiran nyeleneh itu segera dibuang jauh2. (”Pergunakanlah akal dan ilmu” [QS. Yunus: Ar-Rum: 29, An-Nahl: 43, Az-Zumar: 9).
3.    Terlalu banyak larangan dan perintah tanpa teladan
Kita tidak boleh melarang anak jika sekiranya sesuatu yang diperbuatnya itu positip (bukan negatip). Jika keinginan anak yang positip dilarang, berarti telah menghalang-halangi bakat mereka dan mematahkan semangatnya. Contoh: ”Sepulang sekolah harus di rumah, tidak boleh keluar, tidak boleh main sepak bola dengan teman2nya”. Kapan lagi mereka bisa bermain? Anak butuh beradaptasi dengan lingkungannya. Anak juga butuh merefresh otaknya setelah berjam2 disuguhi rumus2 matematika di sekolahnya, menghafal ayat-ayat pendek misalnya, anak juga butuh lebih banyak berinteraksi dengan teman2nya, butuh meluapkan keinginannya. Dengan sepak bola mungkin bisa belajar bagaimana bekerjasama dalam teamnya, bisa belajar bagaimana mengatur strategi untuk membobol gawang team lain. Dalam penelitian terhadap lebih dari 500 murid di Kanada, murid yang menghabiskan waktu tambahan setiap harinya di ruang olahraga mampu mengerjakan ujian lebih baik ketimbang mereka yang kurang aktif berolahraga. Di Scripps College California, murid-murid yang berolahraga selama 75 menit seminggu, ternyata bisa bereaksi lebih cepat, berpikir lebih baik dan mengingat lebih cermat (4).
Atau kadang juga ortu terlalu banyak perintah tanpa memberi teladan, misal: ”Tutup pintu”, ”Habiskan makan malammu”, ”Selesaikan PR-mu”, ”Pergilah tidur”. ”Jangan merokok!”, tapi ortu tanpa ada perasaan malu merokok di depan anaknya. Percakapan dalam keluarga cenderung berbentuk perintah dan bukan dialog bermakna. Kebutuhan akan keintiman, karenanya, tidak terpenuhi; dan anak-anak seperti ini bisa merasa terasing dan sendirian secara emosional diantara orang banyak kecuali jika mereka memiliki saudara kandung, teman sebaya atau guru yang menyediakan keintiman yang sangat didambakan (3). Seharusnya ortu harus mengisi dialog bermakna meskipun singkat sekaligus menemaninya, ”Mari kerjakan PR yuk, biar nanti bisa lebih mendalam/paham” dll.
Contoh lain: ”kamu harus masuk jurusan kedokteran, kalau ga itu mending ga usah kuliah”. Ortu tidak boleh memaksa anaknya harus kuliah di kedokteran kalau IQ atau daya ingat si anak di bawah standar, karena di jurusan kedokteran akan dijumpai ratusan bahasa ilmiah dari strukutur organ tubuh manusia. Akan sangat merepotkan si anak nantinya. Jangan memaksakan anak untuk kuliah di Teknik Mesin sementara dia lebih menyukai dan merasa nyaman di bidang seni. (”Assya’bi meriwayatkan dan Nabi Muhammad SAW bersabda: Allah akan merakhmati kepada aba yang membantu anaknya untuk berbakti taat kepadanya. Yakni tidak menyuruh sesuatu yang dikuatirkan anak itu tak dapat melaksanakannya” (1)).
4.    Membicarakan tabiat anak di hadapan orang lain/ membanding2kannya dengan anak lain
Seorang anak akan merasa ”terhina” jika mengetahui bahwa kesalahan-kesalahannya disiarkan kepada orang lain. Sebaliknya, jika anak mengetahui bahwa kebaikan-kebaikannya dipamerkan kepada orang lain maka anak akan menjadi sombong. Alangkah baiknya, panggilah si anak untuk membicarakan kekurangan-kekurangannya tanpa kehadiran orang lain. Dengan kekurangannya maka sekaligus dicarikan solusi dari ortu kepada anak. Ortu tidak boleh terlalu ambisius memamerkan kebaikan-kebaikan anaknya di hadapan orang lain apalagi dalam suatu majelis/ orang banyak, karena hal ini akan menyebabkan orang lain yang diajak bicara merasa sangat bosan alias boring!. Kadang bahkan seringkali kita dapati ortu yang selalu membanding2kan anaknya dengan anak lain. Misalnya: ”si A itu kok piala/tropinya banyak, tidak seperti kamu kerjaannya cuma nangis”. Ucapan-ucapan ini bukannya menjadikan anak bersemangat untuk memperbaiki, tetapi justru sangat mematahkan semangat si anak dan anak menganggap bahwa ortu lebih sayang pada anak orang lain, seolah si anak sungguh sangat tidak berarti bagi ortu. Sebaiknya ortu bisa membangun kepercayaan anaknya serta menganjurkan supaya berusaha lebih gigih.
5.    Mencacimaki anak
Jikalau anak mendengar ibu bapaknya mengatakan ”kamu jahat”, maka anak tersebut akan merasa kesal dan cenderung pada perlakuan seorang jahat. Sebaiknya, dikatakan pada anak itu ”kau anak yang baik” dan anak baik itu kan tidak suka marah, tidak pernah berkelahi, rajin mengaji, dll. Alangkah baiknya ortu tidak mengucapkan perkataan2 kotor seperti ini. ”Kamu anak tidak benar, (tambeng, mbeling, nakal), bejat, dsb”. Kadang juga ada yang bilang kepada anaknya: ”kamu itu mau jadi apa si?”. Tepis jauh kata2 kotor itu. Ganti dengan kata2 yang lembut, dan lebih baik lagi jika kata itu bisa menyentuh hati anak. Misalnya: orang baik itu dikasihi Allah lho nak, jadi adik yang baik ya. Adik itu anak yang baik kok, jadi ga boleh marah2 lagi ya, ga boleh suka nangis lagi. (”Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk etis. Jiwa (nafs) seorang itu memberinya kemampuan untuk membedakan mana yang buruk (fujur) dan mana yang baik” [QS. As-Syams: 8]).
6.    Berbicara terlalu banyak dan suara terlalu lantang
Hindarilah berbicara terlalu panjang lebar kepada si anak. Sedikit perkataan tapi jelas dan tepat lebih berpengaruh bagi anak daripada nasihat yang terlalu panjang lebar/ nonstop. Janganlah menyuruh atau melarang anak dengan perkataan yang terlalu banyak sehingga membosankan anak. Dalam rumah tangga juga sebaiknya jangan ada kata-kata yang bernada tinggi. Ucapkanlah perkataan yang lembut yang bisa mendatangkan berkah kepada pendengarnya. Jangan biarkan anak menyaksikan kemarahan, kebengisan, amukan ortu. Anak-anak lebih mengingat nasihat atau kata-kata yang diucapkan tenang dan manis daripada ucapan yang membentak-bentak. Anak yang selalu mendengar suara lantang akan kebal dengannya sehingga suara mengguntur pun tak berarti lagi baginya. Jadi, jangan heran jika suatu saat ada anak yang membalas membentak dari bentakan ortunya, karena rupanya bentakan ortu yang telah disuguhkan kepadanya telah melenyapkan sikap lemah lembut si anak. Jangan sampai ada alasan bahwa dengan dibentak anak akan nurut, dengan dipukul anak akan kapok, karena pada hakikatnya kekerasan/kekasaran tidak akan menyelesaikan masalah dan bukan solusi terbaik. (”Kecenderungan manusia untuk memandang musuh kepada sesamanya, sebenarnya dapat diatasi dengan ”saling menasihati agar bersabar dan saling menasihati agar saling berbelas kasihan” [QS. Al-Balad: 17]).
Demikian beberapa kekeliruan ortu dalam mendidik anaknya. Tentu masih banyak kekeliruan2 lainnya yang bisa dijadikan bahan koreksi bagi kita bersama. Tapi ini cukup bisa dijadikan bahan pelajaran untuk kita sehingga bisa memperbaiki jika ada kesalahan/kekurangan, bisa melakukan jika belum sempat dilakukan. Sebaiknya kita juga harus berpikir jernih, kita tidak boleh beranggapan bahwa ”Ah itu kan hanya sekadar teori/ hanya buku yang bilang, tapi kan faktanya tidak/lain!”. Kebetulan referensi yang dipakai adalah referensi yang disertai penelitian2 yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kejadian2 di masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Ikhtiar Jodoh

Allah ‘Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): “Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)
Disebutkan juga pada sebuah hadits,

لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ دُعَاءٌ

“Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Tuhan kecuali doa”

Usaha kita dalam mencari jodoh perlulah bersandarkan kepada iman dan diiringi dengan doa yang berpanjangan.  Berdoalah banyak-banyak dengan bersungguh-sungguh kerana mengharapkan rahmat daripada Allah agar insan yang kita pilih itu dijodohkan dengan kita.
Merupakan sebuah misteri yang tidak pernah basi untuk dikaji. Kebahagiaan, kesedihan, kesetiaan, penghianatan, keresahan, kegelisahan, hati yang gemetar, kebencian, kerinduan, cinta, nafsu, juga kepasrahan, semua bercampur dalam satu porsi yang elok, entah itu penantian ataupun pencarian dalam perihal jodoh.
Sengaja saya susun sebuah kisah sederhana ini, dengan tidak mendramatisir  dari kenyataan yang ada, bukanlah kisah suci yang akan anda temui dari kisah-kisah ini sepertihalnya kisah para shalafussholih yang memang sangat terjaga kesuciannya dalam urusan jodoh dan asmara.
Tapi setidaknya ada meskti  tidak banyak, ada beberapa pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya.

Diceritakan dari seorang sahabat,
Dari sebuah perkenalan yang tidak disengaja dengan seorang gadis, aku tidak pernah menyangka ternyata terajut sebuah kisah yang tidak begitu panjang.
Hampir 1,5 bulan masa-masa ta’aruf  sama sekali aku tidak pernah menyangka, perhatiannya padaku melebihi perhatian seorang sahabat yang belum lama kenal.
Dari latar belakang kami yang berbeda, rupanya itu yang membuat dia (sarah) ingin lebih tahu banyak tentangku.
Aku masih ingat tulisanku dulu yang sempat membuatnya haru (katanya sih..)
Kemuliaan seorang wanita  
Tidak lahir dari paras ayunya
Tidak lahir dari lekuk tubuh indahnya
Tidak lahir dari putih mulus kulitnya
Tidak lahir dari tutur manis rayunya
Tidak lahir dari tatapannya yang menggoda
Tidak lahir dari gemerlap kekayaannya
Demi mendapati lelaki yang benar-benar bisa menjadi pelindungnya nanti
Dari fitnah keji dunia
Juga lalapan siksa api neraka
Tapi kemuliaannya lahir dari kuatnya menjaga harga diri dan kehormatannya
Hampir enam bulan sudah persahabatan terjalin, kalau dilihat dari cara perhatiannya saat itu aku sempat berfikir sepertinya dia menginginkah hubungan yang lebih dari sekedar persahabatan. Tapi sengaja aku mengacuhkan itu dan pura-pura tidak tahu.
Ternyata dugaanku benar, malam itu sekitar pukul 19.17 wib. Handphone jadulku berdering, ternyata panggilan  dari Sarah, dengan tanpa sungkan dia mengungkapkan perasaannya padaku.
“bagaimana cara aku membalasnya” bisikku, karena waktu itu aku belum berfikir membawa hubungan yang lebih jauh. Bukannya aku tidak mempunyai perasaan yang sama pada Sarah,  saat itu aku berfikir
“apakah mungkin hubungan itu kita jalanin…?” karena kami dipisahkan jarak yang amat jauh, juga perbedaan suku. Karena aku hawatir,  suatu saat hanya akan membuat kita saling terluka.
Malam itu dengan memantapkan hati, ku baca sebuah ijazah amalan dzikir dari guru ku dulu dengan niat dan rasa kepasrahan “ wahai Allah, kalau memang dia jodohku mudahkanlah hati kami untuk menjalani buhungan ini, tapi andaikan kita tidak berjodoh dengan RahmatMu, pisahkanlah kami sesuai dengan caraMu yang maha bijak, agar diantara kami tidak saling terdholimi dengan hubungan ini..”
Tujuh hari kemudian,
“apakah tawaran kamu masih berlaku Sarah..?” ujarku setelah mengucapkan salam dan sedikit basa-basi.
“maksudnya apa…?” Sarah masih bingung nampaknya,
Setelah kujelaskan, terdengar dari expresi suaranya menyiratkan kebahagiaan yang teramat sangat.
Hubungan kami berjalan dengan biasa dan sederhana, seperti waktu kami masih berteman dulu. Dia sering menanyakan permasalahan tentang agama, terutama Fiqih dan cara membaca Al-Qur’an  yang sesuai dengan kaidah Tajwid.  Hingga sering menjelang tidur dia minta dibacakan Qur’an meski hanya mendengar suaraku lewat Handphone hingga tanpa sadar ia tertidur.
Hingga suatu saat, aku berbincang dengan Ibu’ guna memberitahukan kalau anaknya ini sedang dekat dengan wanita nan jauh disana, ia pun kaget mungkin dalam benak beliau ia sangat keberatan dengan kedekatanku pada Sarah. Beliau pun menjelaskan alasan tidak menyetujui hubungan kami, setelah ku pikir masuk akal juga sih alasan Ibu’ kalau melihat kondisi keluarga yang cuma pas-pasan  dan aku tidak ingin beban beliau bertambah karena keinginanku.
Disinilah aku dilema harus bagaimana, “pasrah….” Hanya itu yang pertama kali terpikirkan. Setelah ku beri tahu tentang kegelisahanku, tampak sambil tertunduk lesu Sarah hanya diam seribu bahasa.
Setengah bulan berselang, kami melakukan perenungan guna mendapat solusi yang terbaik. Masihku ingat percakan terahir sore itu,
“mungkin Allah tidak mentakdirkan kita berjodoh Sarah….” Suara ku pelan,
“tapi mas….” Sarah tidak jadi meneruskan kata-katanya,
“Sarah… yakin sama takdir ya, kalau kita da jodoh suatu saat nanti Allah pasti akan menyatukan kita lagi..” ucapku sambil memalingkan wajah karena tidak tega melihat airmata yang terus menggenang di kelopak matanya.
Setelah terdiam cukup lama,
“baiklah mas, aku bisa ngerti kok… dan aku gak ingin egois menuntut kamu menuruti keinginanku..” katanya sambil terbata,
“makasih ya, udah membimbing aku selama ini… mungkin kalau aku tidak mengenalmu aku belum bisa menjaga auratku..”
Sambil menunduk aku serasa tidak mampu membalas kata-katanya.
“Sarah, apa yang kau rasai saat ini… aku juga merasakan hal yang sama”.

Juga ada kisah lain dari seorang sahabat,
Sebut saja namanya Asror, dalam pencarian jodohnya ia termasuk sebagai seorang yang gigih dan pantang menyerah. Meski banyak wanita yang memandang sebelah mata, karena kekurang sempurnaan dalam fisiknya. Tapi patut diacungi jempol, karena rasa minder seolah tidak ditemukan dalam kamusnya.
Diumurnya yang hampir 35 tahun ia belum juga mendapati tanda-tanda siapa jodohnya kelak, aku masih ingat perjuangannya. Waktu itu ia memintaku untuk mendekatkan pada seorang gadis, dan menanyakan apakah dia mahu menjadi calon isterinya. Tapi ternyata gadis itu tidak bersedia dengan alasan sudah ada yang punya.
Setelah ku sampaikan pada Asror meskipun sedikit kekecewaan terlihat diraut mukanya,
“ya, sudahlah… gak apa-apa, makasih ya atas bantuannya…”
“sampeyan terlambat kang…  aku yakin ceritanya beda kalau dia masih sendiri, tapi tenang aja masih banyak yang lain heheee…” aku coba menghibur.
Berselang beberapa bulan kemudian Asror datang lagi padaku,
“menurut mu bagaimana dengan gadis diujung desa itu, kira-kira sudah ada yang punya belum..?”
“kayaknya belum kang…” jawabku,
“tapi kalau saran saya jangan yang itu kang, ahlaknya kurang bagus..” Karuan saja Asror langsung kecewa, tapi setelah ku beri penjelasan dia pun menurut.
Ternyata penilaianku benar, selang beberapa hari kemudian gadis itu mendapati sebuah aib yang sangat memalukan buat keluarganya karena salah dalam pergaulan.
Bulan berganti  tahun, Asror masih terus melakukan pengembaraannya.Siang itu dia amat berbunga-bunga datang kepadaku, karena merasa sudah menemukan bakal calon istrinya, tentu saja aku ikut bahagia. Namun setelah sekian lama ia berhubungan lagi-lagi takdir berkata lain, ia dihianati oleh perempuan itu dan ditinggalkannya dalam suasana  hati yang terkantung-kantung tanpa kejelasan.
Hingga ahirnya petunjuk dari Allah datang, lewat seorang temannya Asror dikenalkan pada seorang gadis, setelah keduanya saling kenal nampaknya timbul kecocokan pada mereka. Dan hebatnya lagi gadis itu menerima segala kekurangannya. Setelah melalui proses yang sangat rumit keduanya pun siap sedia membawa hubungan mereka ke mahligai pernikahan.
Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari kedua kisah ini.

Selasa, 06 September 2011

Cepat Kaya

Himpitan hidup, kebutuhan yang mendesak serta mahalnya harga barang membuat sebagian orang frustasi, stress bahkan gila. Apalagi di kota metropolitan ini, hiruk pikuk persaingan yang luar biasa telah merubah perangai manusia menjadi iblis-iblis kecil. Semua itu mereka lakukan atas nama UANG.

Akan tetapi bagi anda yang tengah terhimpit beban hidup dan selalu hidup dalam kekurangan, maka ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar pintu rizki terbuka lebar dan kesejahteraan hiduppun dapat anda raih dengan segera Insya Alloh.
1. Sholat Lima Waktu, kadang orang justru disaat dia miskin, dia menjauh dari Alloh. Padahal Alloh menganjurkan kepada kita agar meminta tolong kepadaNya dengan sabar dan sholat.
2. Puasa Senin-Kemis, disamping penghematan puasa juga merupakan wahana kita untuk dekat kepadaNya, sehingga permohonan kita akan di Ijabah oleh Alloh.
3. Shodaqoh. Ingat banyak sekali hadis yang menerangkan tentang manfaat sedekah, diantaranya adalah Jalburrizqi ( sebagai penarik rizqi ).
4. Sholat Malam. Disaat semua orang terbuai dalam mimpinya, kita ketuk rahmat Alloh, kita haturkan proposal hidup kita kepadaNya, insya Alloh Mujarrob.
5. Biasakan membaca Surat Al Waqi’ah sehabis Sholat Isya’, sebab Nabi bersabda,” Tidak akan tersentuh sifat faqir seseorang yang selalu membaca surat Al Waqi’ah.
6. Berusaha dengan sungguh-sungguh, sebab doa tanpa usaha adalah sebuah kemustahilan.
7. Tawakkal kepada Alloh.
8. Selalu membaca Istighfar, sebab dosa yang menumpuk juga bisa menyumbat jalan rizki kita.
9. Senantiasa bertakwa kepada Alloh dimanapun kita berada. Sebab Alloh berfirman,” Barangsiapa dia bertakwa kepada Alloh maka Alloh akan menjadikan baginya jalan yang luas dan memberikan rizki kepadanya tanpa ia pernah perhitungkan sebelumnya.
Sembilan tips ini jika dilakukan dengan sungguh-sungguh serta hanya mengharap ridho Alloh semata, maka Insya Alloh, Alloh akan segera menghilangkan kefaqiran kita dan mengucurkan rizkiNya kepada kita . Mujarrab…

Do'a mustajab

Do’a atau berdo’a tidak asing lagi bagi telinga kita. Hampir semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada pengikutnya untuk senantiasa bedo’a. sebab do’a adalah pengingat ketika keberhasilan dapat diraih,maka kita sadar itu merupakan karunia Alloh, jika kegagalan yang datang, maka do’a sebagai benteng dari putus asa, karena dari situ kita tahu betapa lemahnya kita,tanpa pertolongan-Nya mustahil kita mampu menjalani hidup ini. 

Pernahkah kita merasa kalau do’a kita ditolak oleh Alloh?
Berbagai do’a sudah dilantunkan, bermacam cara bahkan tidak jarang kita meluangkan waktu, mencari saat dan tempat yang konon mustajab untuk berdo’a, namun semua itu nyaris tidak membawa hasil, bahkan yang lebih tragis, nikmat yang kita harapkan malah laknat yang datang. Kehidupan yang layak, rejeki yang melimpah,isteri yang cantik,kendaraan mewah selalu kita panjatkan agar itu berpihak pada kita, namun bukannya mendekat, malah menjauh.


Rahasia do’a makbul
Setelah bertahun-tahun terombang-ambung diantara harapan dan putus asa, kadang pertanyaan- pertanyaan datang bertubi-tubi. Kenapa Alloh masih enggan mengabulkan do’aku? Apa salahku? Kurang apalagi? Puasa sudah,berdo’a sudah,beramal sudah, tapi koq masih begini saja.
Ada 3 tahapan yang harus kita lakukan agar do’a kita maqbul, bahkan dijamin pasti insya Alloh manjur ;

1. Syukur
Mungkin kita bertanya, hidup saja susah apa yang mau disyukuri? Inilah kesalahan kita. Coba kita renumgkan ! andai kita mempunyai anak, anak kita minta mobil-mobilan, karena kita sayang kita kasih, tapi anak itu lupa membawa pulang mainannya ketika bermain dengan kawan-kawannya. Hilanglah mainan itu. Keesokan harinya dia merengek minta dibelikan lagi,kita pun membelikannya, dan kejadian pertama terulang lagi. Lantas jika anak kita itu minta lagi apa jawab kita? Apa akan langsung membelikannya? Tentu kita akan marah bukan?
Memang Alloh tidak seperti kita, namun kita hendaknya tahu diri, bagaimana Alloh akan mengabulkan do’a kita jika nikmat yang sudah ada saja tidak pernah disyukuri, ini namanya tidak tahu berterima kasih.
Dan yang paling penting adalah ; do’a itu bisa di ijabah atau ditolak oleh Alloh, tapi syukur pasti akan diterima ( bagaimana syukur yang benar? akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya , insya Alloh).
Jika kita bersyukur, maka Alloh akan menambahi anugerah-Nya kepada kita tanpa kita minta sekalipun. Alloh berfirman ; “Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.

2. Malu
Sepantasnya kita malu, mungkin kita tidak diberi harta lebih, tapi kita masih diberi akal, tangan, kaki dan yang lebih penting kita masih hidup, tapi kenikmatan2 itu sekan tidak berarti apa-apa bagi kita, kita mendefinisikan nikmat itu hanya berupa harta,tahta,wanita.

3. Istighfar
mohonlah ampun kepada Alloh, atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan sebenar-benarnya.
Insya Alloh dengan di awali dan dilandasi 3 hal tersebut do’a kita akan di kabulkan oleh Alloh. Dengan catatan semua itu dilakukan dengan benar tanpa direkayasa.

Halal Bi Halal

Tanbihun.com –  Seorang budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama. Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.
Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak ditetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, melainkan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf kepada orang tersebut. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Alquran Surat Ali Imran ayat 134).
Budaya sungkem
Dalam budaya Jawa, seseorang “sungkem” kepada orang yang lebih tua adalah suatu perbuatan yang terpuji. Sungkem bukannya simbol kerendahan derajat, melainkan justru menunjukkan perilaku utama. Tujuan sungkem, pertama, adalah sebagai lambang penghormatan, dan kedua, sebagai permohonan maaf, atau “nyuwun ngapura”. Istilah “ngapura” tampaknya berasal dari bahasa Arab “ghafura”.
Para ulama di Jawa tampaknya ingin benar mewujudkan tujuan puasa Ramadan. Selain untuk meningkatkan iman dan takwa, juga mengharapkan agar dosa-dosanya di waktu yang lampau diampuni oleh Allah SWT. Seseorang yang merasa berdosa kepada Allah SWT bisa langsung mohon pengampunan kepada-Nya. Tetapi, apakah semua dosanya bisa terhapus jika dia masih bersalah kepada orangorang lain yang dia belum minta maaf kepada mereka?
Nah, di sinilah para ulama mempunyai ide, bahwa di hari Lebaran itu antara seorang dengan yang lain perlu saling memaafkan kesalahan masingmasing, yang kemudian dilaksanakan secara kolektif dalam bentuk halal bihalal. Jadi, disebut hari Lebaran, karena puasa telah lebar (selesai), dan dosa-dosanya telah lebur (terhapus).
Dari uraian di muka dapat dimengerti, bahwa tradisi Lebaran berikut halal bihalal merupakan perpaduan antara unsur budaya Jawa dan budaya Islam.
Sejarah halal bihalal
Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan halal bihalal, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.
Sampai pada tahap ini halal bihalal telah berfungsi sebagai media pertemuan dari segenap warga masyarakat. Dan dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kekeluargaan.
Karena halal bihalal mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat, maka tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lebih-lebih pada akhir-akhir ini di negeri kita sering terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pertentangan kepentingan.
Makna Idul Fitri
Ada tiga pengertian tentang Idul Fitri. Di kalangan ulama ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada kesucian. Artinya setelah selama bulan Ramadan umat Islam melatih diri menyucikan jasmani dan rohaninya, dan dengan harapan pula dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, Maka memasuki hari Lebaran mereka telah menjadi suci lahir dan batin.
Ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada fitrah, atau naluri religius. Hal ini sesuai dengan Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183, bahwa tujuan puasa adalah agar orang yang melakukannya menjadi orang yang takwa atau meningkat kualitas religiusitasnya.
Ada pula yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada keadaan di mana umat Islam diperbolehkan lagi makan dan minum siang hari seperti biasa. Di kalangan ahli bahasa Arab, pengertian ketiga itu dianggap yang paling tepat.
Dari ketiga makna tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memasuki Idul Fitri umat Islam diharapkan mencapai kesucian lahir batin dan meningkat kualitas religiusitasnya. Salah satu ciri manusia religius adalah memiliki kepedulian terhadap nasib kaum yang sengsara. Dalam Surat Al-Ma’un ayat 1 -3 disebutkan, adalah dusta belaka kalau ada orang mengaku beragama tetapi tidak mempedulikan nasib anak yatim. Penyebutan anak yatim dalam ayat ini merupakan representasi dari kaum yang sengsara.
Oleh karena itu dapat kita pahami, bahwa umat Islam yang mampu wajib memberikan zakat fitrah kepada kaum fakir miskin, dan pemberian zakat tersebut paling lambat sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Aturan ini dimaksudkan, agar pada waktu umat Islam yang mampu bergembira ria merayakan Idul Fitri jangan ada orang-orang miskin yang sedih, atau sampai menangis, karena tidak ada yang dimakan.
Agama Islam sangat menekankan harmonisasi hubungan antara si kaya dan si miskin. Orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat mal (harta), untuk dibagikan kepada delapan asnaf (kelompok), di antaranya adalah kaum fakir miskin.
Dari uraian di muka dapat disimpulkan, bahwa Idul Fitri merupakan puncak dari suatu metode pendidikan mental yang berlangsung selama satu bulan untuk mewujudkan profil manusia yang suci lahir batin, memiliki kualitas keberagamaan yang tinggi, dan memelihara hubungan sosial yang harmonis. hf/www.wawasandigital.com
___________________________________

Drs H Ibnu Djarir
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Jawa Tengah.

Cari Blog Ini