welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com : welcome to murowi.blogspot.com and try to looking at moerowi.blogspot.com

Sabtu, 15 Oktober 2011

Berperangai Ala Rasulullah


Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat menjalani kehidupan di dunia ini secara individu. Ada fitrah ketergantungan dalam diri manusia yang menyebabkan dia membutuhkan orang lain sebagai lawan interaksinya. Ada aksi darinya yang nantinya mendapat reaksi dari lawan interaksinya. Di sinilah perlu adanya tatanan yang mengatur pola interaksi antar individu sehingga aksi dan reaksi yang ada menjadi simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan) dan sesuai dengan yang diharapkan.
 Islam adalah agama yang kamil dan syamil. Hampir semua tatanan kehidupan ada panduan dan aturan mainnya. Jika panduan yang sudah ada diikuti dengan sebaik-baiknya maka sudah pasti akan membuahkan sesuatu yang baik. Bukan hanya kebaikan di dunia tapi juga di akhirat, dan inilah orientasi dari semua ajaran dalam Islam; di dunia baik dan di akhirat juga baik, fid-dunyâ hasanah wa fil-âkhirati hasanah.
Disinilah Islam memberikan solusi agar hubungan antar individu dalam tatanan sosial berjalan manis dan harmonis. Yaitu dengan akhlâkul karîmah, budi perangai yang mulia. Ahlakul karimah adalah garapan utama Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  dalam keterutusannya. Beliau bersabda, “Aku diutus untuk menyempurnakan perangai yang mulia.” (HR. Ahmad dan Baihaqi).
Bagaimana Kita Ber-husnul khuluq?
Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  bersabda kepada Abu Hurairah Radhiyallâhu ‘anhu, “Wahai Abu Hurairah, selalulah engkau berperangai dengan perangai yang baik!” Abu Hurairah Radhiyallâhu ‘anhu bertanya, “Apa yang dimaksud perangai yang baik (husnul khuluk) wahai Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam ? Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  Menjawab, “Engkau sambung tali silaturrahim kepada orang yang memutus tali silaturrahim denganmu, memaafkan orang yang berbuat zalim kepadamu, dan memberi kepada orang yang tidak mau memberimu.” (HR al-Baihaqi).
Dari Hadis itu bisa dipahami bahwa akhlakul karimah bukan hanya aksi kepada orang lain, tetapi juga mencakup bagaimana bereaksi dan merespon aksi yang diberikan orang lain. Berbuat baik bukan hanya kepada orang yang berbuat baik. Mungkin kalau semacam ini sudah biasa. Tapi akhlakul karimah adalah juga berbuat baik kepada orang yang menjahati. Jika hal ini bisa dilakukan maka lawan sekalipun akan menjadi kawan. Orang yang hatinya keras sekalipun akan luluh.  
Sejarah mencatat, dengan akhlakul karimah, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  berhasil meluluhkan hati orang-orang Arab yang keras sehingga mau menerima Islam. Bagaimana cacian, cemoohan, lemparan batu, bahkan lemparan kotoran beliau balas dengan senyuman, tutur kata yang lembut dan juga doa untuk mereka, “Ya Allah tunjukkanlah, sesungguhnya mereka tidak tahu.” Sehingga pantas jika Allah Subhânahu wata‘âlâ memuji Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  dengan keagungan perangainya, “Sesungguhnya kamu berada pada akhlak yang agung.” (QS. al-Qalam: 4).
 Al-Ghazali berkata bahwa perangai yang baik akan menumbuhkan rasa kasih sayang, sedangkan perangai yang jelek akan menelurkan perpecahan. Perangai yang baik akan membuahkan rasa saling mencintai, saling menyayangi, dan keserasian, sedangkan perangai yang jelek menumbuhkan perasaan saling membenci, iri dengki dan saling bermusuhan. (Ihyâ’ Ulûmiddîn juz 2 hal 141) 
Di samping itu ahlakul karimah termasuk amal yang dijanjikan balasan sangat besar di sisi Allah Subhânahu wata‘âlâ. Rasulullah bersabda, “Yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga adalah takwa dan budi pekerti yang mulia.” (HR at-Tirmidzi dan al-Hakim). Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam  juga bersabda: “Yang paling berat ketika diletakkan di mizan (timbangan Allah Subhânahu wata‘âlâ) kelak adalah perangai yang baik” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

Cari Blog Ini